Thursday, April 23, 2015

Tips Membuat Bento Untuk Pemula

Jika Moms sudah mengetahui panduan dasar membuat bento box, sekarang saatnya mulai eksekusi. Setelah bahan dan alat siap, dan contoh sudah di depan mata, perhatikan tips-tips berikut supaya hasilnya maksimal.

1. Komposisi
Selain menarik, tentunya isi bento box yang Moms buat harus memperhatikan komposisi makanan dan gizinya. Perbandingan yang digunakan misalnya 3:2:1 untuk karbohidrat, sayur dan buah, serta protein. Moms bisa mengatur sendiri komposisinya asalkan seimbang. Boleh saja memasukkan snack seperti jelly atau biskuit untuk menambah selera makan anak, tapi utamakan makanan pokoknya ya Moms.

2. Tidak ada celah
Tentunya kita tidak mau hasil kreasi yang sudah susah payah dibuat menjadi berantakan sesampainya si kecil di sekolah atau tempat tujuan bukan? Oleh sebab itu, pastikan isi bento box padat dan tidak ada celah sehingga tidak bergeser. sesuaikan isi dengan kotaknya. Jika hanya membawa sedikit bekal, gunakanlah kotak yang lebih kecil.

3. Cerah dan menarik
Umumnya tujuan membuat bento adalah menambah selera makan karena isinya yang cantik dan menarik. Oleh sebab itu isilah dengan makanan yang berwarna warni cerah dan menarik. Jika ingin lebih cepat, praktis dan isi bento box kita tetap indah, bisa gunakan hiasan2 yang sudah jadi seperti pembatas makanan dengan gambar2 lucu, atau food pick karakter.

4. Simple
Meskipun kita menginginkan bento box kita tampak cantik dan menarik, jangan terlalu banyak menaruh hiasan berbentuk karakter karena akan membuat isi bento box kita terlalu penuh. Jika menggunakan karakter yang besar, misalnya nasi bentuk beruang, fokuskan di bagian tsb, isi lainnya hanyalah sebagai pelengkap dan penyeimbang warna.

5. Manfaatkan bahan sisa
Saat mencetak ham, keju, telur, atau buah2an, pasti ada sisa potongan2 yang tidak dipakai. Jangan dibuang. Sisa2 potongan tsb bisa digunakan dan dikreasikan misalnya sisa potongan buah bisa dimasukkan juga ke box dengan ditumpuk dan ditusuk menggunakan food pick yg cantik. Sisa ham/ keju dipotong kecil2 dicampur dengan nasi atau makanan lain, dll. Dengan demikian tidak ada makanan yang terbuang percuma.

Panduan Dasar Membuat Bento

Melihat foto-foto hasil kreasi bento box di internet yang lucu-lucu tentu membuat Moms ingin sekali menirunya. Namun jika ini adalah kali pertama Moms ingin membuat kreasi bento, tentunya akan bingung harus memulai dari mana. Berikut ini hal-hal yang penting diingat untuk membuat bento box untuk pemula.

1. Tetapkan 1 pilihan. Dari sekian banyak contoh kreasi bento yang bisa kita temukan di internet atau buku-buku, pilihlah 1 yang Moms sukai dan ingin ditiru. Namun jangan terlalu sulit. Pilihlah yang simpel dan sekiranya mudah dibuat. Dan tentunya pilihlah contoh yang sudah disertai bahan dan alat serta rincian cara pembuatannya.

2. Buat rencana dan list kebutuhan. Membuat bento butuh ketekunan dan kesabaran. Tidak bisa asal jadi dan terburu2. Oleh sebab itu susunlah rencana, kapan waktu yang tepat dan buatlah daftar belanja untuk alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk membuatnya. Setelah semuanya siap, barulah bisa dimulai.

3. Belilah peralatan bento sesuai kebutuhan. Jangan tergiur peralatan yang lucu-lucu dan langsung membeli sekaligus. Tentunya akan berat di kantong. Belilah dengan sistem mencicil, pertama2 belilah dulu peralatan dasar yang diperlukan, serta beberapa tambahan sesuai dengan model bento yang sudah kita rencanakan untuk membuatnya, misalnya cetakan dengan bentuk karakter tertentu. Seiring berjalannya waktu dan kita semakin terampil, barulah kita menambah koleksi peralatan bento model lainnya.

4. Fokus. Jangan panik melihat gambar dan foto-foto kreasi bento yang bertebaran di internet. Pasti kita akan tergiur dan ingin mencoba semuanya. Membuat bento yang lucu dan keren bukan hal yang mustahil, namun semua butuh proses. Dengan ketekunan dan latiham terus menerus pastinya keterampilan kita membuat bento akan semakin terasah. Tapi sebagai pemula, fokuslah dulu dengan apa yanh ingin dikerjakan satu per satu, jangan langsung ingin mencoba semua.

5. Practice makes perfect. Awalnya mungkin bento yang kita buat kurang indah, tapi dengan latihan terus menerus tentunya kita semakin terampil dan hasilnya semakin baik. Jangan mudah menyerah.

Nah, sekarang jika semua sudah siap, bagaimana memulainya?

Klik link berikut untuk tips membuat bento box untuk pemula

Pic : justonecookbook.com

Tuesday, March 24, 2015

Bayi Mogok Makan alias GTM

GTM atau Gerakan Tutup Mulut, biasa sering terjadi pada bayi di rentang umur 8 bulan - 10 Bulan. Dimana biasanya si bayi tidak mau makan, bahkan menolak mentah-mentah makanannya. Ia tidak mau membuka mulutnya serta memalingkan wajahnya.
Ada beberapa hal yang kemungkinan bisa menyebabkan GTM , diantaranya :
1. Masa tumbuh gigi
2. Bosan dengan tekstur halus
3. Perbedaan kenaikan tekstur makanan yang drastis
4. Sempat 'tercolek' makanan /minuman lain yang ditambah gula-garam
5. Bosan dengan suasana makan
6. Trauma makan/sendok
7. Sakit/tidak enak badan
Masa Tumbuh Gigi
Saat gigi pertamanya tumbuh menggeliat merobek gusinya yang lembut, tentu terjadi ketidaknyamanan, entah itu gusi sakit, badan panas, dll. Tentunya ini membuatnya malas makan. Biasanya gigi bayi mulai tumbuh di 7/8 bulan, tapi ada juga yang sudah bergigi di usia 5 bulan tergantung masing-masing anak.
Bagaimana Solusinya?
Jadi, kalau bayi menolak makanannya coba cek gusinya. Apakah ada yang kemerahan? bila YA, maka cobalah membuat makanan yang lebih encer. Berikan makanan 'penyaman' seperti buah dingin yang bisa digigit-gigit, es loli dari susu, jus/puree buah manis dan dingin.
Bosan Dengan Tekstur Halus
Ini unik, dan perlu kejelian Ibu untuk mengetahui hal ini. Mungkin dia bosan dengan tekstur makanannya yang terlalu 'bayi', jadi cobalah naik tekstur, berikan makanan dengan tekstur lebih kasar. Tidak perlu terlalu khawatir dengan masalah peningkatan tekstur ini.
Selama tidak ada masalah pencernaan seperti diare, sembelit dan berat badan tetap bertambah, berikan tekstur yang disukai bayi. Kadang memang bayi perlu tantangan dalam acara makan-makannya.
Perbedaan Tekstur Makanan Yang Drastis
Ini kebalikan dengan yang atas, kalau yang ini biasanya ibunya yang ingin cepat-cepat mengenalkan tekstur baru pada bayi atau mungkin mengikuti usianya, padahal si bayi masih ingin menikmati tekstur lama makanannya yang lebih lembut dan lebih cair. Perubahan tekstur makanan selain harus mengecek 'pertanda' dari bayi, juga harus dilakukan bertahap. Jika ia GTM karena alasan ini, sementara ikuti dulu keinginan si bayi, asal terus dicoba secara bertahap untuk menaikkan teksturnya.
Ter'colek' Makanan Yang Ditambah Gula/Garam
Coba diingat2 apakah belakangan si kecil ada mencicipi makanan yang lebih memiliki rasa dibanding makanan biasanya? Jika ya, mungkin ia ketagihan dan ingin makanannya seperti itu lagi. Jika hal ini terjadi, mungkin Moms bisa mengalah dengan cara menambah sedikit garam ke makanannya, namun secara bertahap kurangi lagi penggunaannya hingga ia lupa. Mungkin dalam waktu seminggu moms bisa membuat makanannya bisa kembali bebas gulgar.
Bosan Dengan Suasana Makan
Pasti ada kalanya si kecil bosan dengan acara dan suasana pada saat makan. Entah bosan dengan ritual, lokasi dll.
Memang sangat baik membiasakan anak makan dengan posisi duduk (di highchair/stroller) menghadap meja makan. Tapi terkadang hal ini menjadi hal yang membosankan. Cobalah ganti suasana, dimulai dari lokasi , bisa diteras atau di ruang tamu, atau ganti perabot makannya dengan yang lebih colourful dan menarik. Yang penting biarkan ia bereksplorasi hingga menemukan kembali selera makannya.
Trauma Sendok
Kemugkinan terjadi karena beberapa faktor:
-  dipaksa minum obat
-  dipaksa disuapi makanan
Anak yang dipaksa minum obat dengan sendok, sampai dicekoki segala macam bisa membuatnya trauma melihat sendok dan nggak mau buka mulut walaupun isinya bukan obat. Jadi, ada alternatif lain memberikan obat pada anak, yaitu menggunakan pipet dan harus dibujuk baik-baik.
Atau bisa jadi karena dipaksa makan. Maksudnya, si anak sedang tidak mood makan/ sudah kenyang lalu dipaksa makan dengan cara menjejakan sendok secara paksa ke mulut kecilnya. Atau, belum selesai mengunyah dipaksa membuka mulut atau sendok sudah siap di depan mulutnya.
Jika hal ini terjadi, terpaksa memulai dari awal lagi. Mencoba membujuk makan tanpa sendok, lalu pelan-pelan diajarkan menggunakan sendok, biarkan anak memegang sendoknya untuk mainan, sementara kita memegang sendok lain untuk menyuapi. Atau gunakan alat makan bentuk lain selain sendok yang biasa ia kenali.
Sakit/Tidak Enak Badan
Saat bayi sakit, ternyata memang perlu diberikan makanan yang lebih cair. Kalaupun ia ingin menyusu saya ya berikanlah. Beri perawatan yang tepat dan menyamankan, termasuk makanan yang menyamankan. Misalnya sup ayam cair hangat untuk anak pilek.
Biasanya bayi dibawah setahun sering pegal atau keselo tanpa kita sadari, karena perkembangan motorik kasar seperti belajar merangkak-memanjat-berjalan dll bisa membuatnya merasa pegal dan tidak nyaman. Alternatifnya bisa dipijit, dan biasakan sedikit memijit pelan kaki atau tangannya setelah ia selesai beraktivitas.
Jadi, cari tahu penyebab GTM nya ya Moms, dan kuncinya adalah bersabar dan tetap berusaha agar asupan gizi si kecil tetap terjaga.
Sumber : mamakukokihandal.com edited by bayi365

Sunday, March 22, 2015

Manfaat Berenang untuk Bayi

Meskipun masih bayi, bukan berarti si kecil tidak bisa diajak berenang. Prioritaskan manfaat berenang tersebut ketimbang memikirkan apa dampak buruknya jika anak diajari berenang sejak bayi.
Pelatih renang profesional asal Australia, Laurie Lawrence mengungkapkan, ada banyak manfaat dari mengajarkan anak berenang sejak dini. Selain membuatnya terbiasa dengan air sehingga mengurangi risiko dirinya tenggelam, berenang sejak dini juga berguna untuk perkembangan dan pertumbuhan si anak.
"Anak-anak selama sembilan bulan berenang di kandungan, jadi memang sudah natural dan kenapa tidak dilanjutkan," jelasnya, seperti dilansir WomansDay.
Berikut manfaat mengajak anak berenang sejak bayi:
1. Anak-anak yang berenang sejak bayi, memiliki perkembangan motorik yang lebih baik. Berenang membuat bayi menggerakkan seluruh tubuh mereka, mulai dari tangan, kaki dan kepala.
2. Anak-anak yang berenang sejak kecil akan terbiasa mengikuti instruksi atau mendengarkan perkataan orang lain. Hal ini membuat kemampuan kognitifnya semakin berkembang. Perkembangan koginitif pada bayi meliputi berpikir, belajar, dan proses pemecahan masalah.
3. Anak-anak yang belajar berenang sejak kecil bisa lebih mudah beradaptasi dan bersosialiasi dengan orang lain. Hal tersebut karena saat berenang, mereka biasanya bertemu dengan anak-anak lain
4. Saat berenang, anak-anak belajar bagaimana orang berbicara saat memberikan instruksi untuk bergerak. Sehingga ke depannya, anak-anak yang belajar berenang sejak bayi kemampuannya berbicara akan lebih cepat berkembang.
5. Berenang secara rutin juga bisa mempengaruhi nafsu makan dan pola tidur anak.
Agar si kecil tidak jatuh sakit usai berenang, perhatikan beberapa hal berikut:
1. Usahakan anak tidak menelan air kolam renang. Jika sudah mulai besar, ajari anak bagaimana caranya agar tidak menelan air. Biasanya karena menelan air kolam inilah anak jadi terkena kuman dan jatuh sakit.
2. Anak harus mandi sebelum dan sesudah berenang sesegara mungkin. Keringat dan penggunaan tabir surya juga bisa menurunkan kadar kaporit. Oleh karena itu mandi sesudah berenang wajib dilakukan agar kuman tidak menempel di kulit.
3. Jika anak ingin makan saat istirahat berenang, cucilah tangannya terlebih dulu. Cuci tangan dengan sabun yang mengandung desinfektan.
Sumber : detik.com

Monday, March 16, 2015

Tidur Seranjang Bersama Bayi, Amankah?

Banyak pendapat dan tulisan yang melarang bayi tidur dalam satu kasur/ranjang dengan orangtuanya. Alasannya semua sama: terlalu berbahaya. Dikhawatirkan, bayi secara tidak sengaja akan terhimpit oleh orang dewasa yang tidur bersamanya. Seandainya terhimpit oleh tangan saja, ini bisa berakibat fatal, karena bisa membuat bayi sulit bernapas dan ujung-ujungnya bisa berakhir dengan kematian.
Pada prakteknya, banyak orangtua di negeri kita yang selama ini sangat senang membawa bayinya untuk tidur berdekatan dengannya, dalam satu kasur. Walaupun banyak pihak (terutama dari dunia kedokteran modern) yang menentang kebiasaan ini, namun orang-orang yang melakukannya hanya mengganggap semua larangan itu sebagai ‘angin lalu’ saja. Mengapa demikian? Kalau ditanya, ternyata mereka akan menjawab bahwa mereka merasakan banyak manfaat dengan tidur bersama, salah satu diantaranya bayi jadi tidur lebih nyenyak dibandingkan jika ditidurkan terpisah di ranjangnya. Tentu saja ini berarti mereka dapat melalui malam-malamnya dengan tidur nyenyak bebas gangguan. 
Nah, di negara-negara barat sendiri belakangan ini ternyata semakin banyak orangtua yang buka mulut dan mulai bercerita bahwa mereka sudah lama menerapkan tidur bersama bayi seperti ini dan mereka pun merasakan manfaatnya. Diantara yang mendukung praktek ini bahkan sudah mulai banyak yang berasal dari kalangan praktisi kesehatan anak, termasuk Dr. Sears, M.D, pengarang lebih dari 30 buku tentang perawatan anak.
Manfaat Tidur Satu Kasur/Ranjang dengan Bayi
Berikut beberapa manfaat berbagi kasur/ranjang dengan bayi Anda:
1. Bayi akan tidur lebih nyenyak
2. Ibu akan tidur lebih nyenyak
3. Menyusui jadi lebih mudah
4. Membangun ikatan dengan bayi
5. Perkembangan bayi lebih pesat
6. Mengurangi resiko kematian bayi
Secara psikis, tidur satu kasur dengan bayi menggambarkan bahwa Anda menerima bayi Anda sebagai makhluk yang lemah yang memiliki kebutuhan yang besar. Si kecil akan merasa tenang ketika malam hari, karena ia pun tahu Anda berada di dekatnya – ini jelas berbeda jika ia tidur sendiri di dalam ranjangnya.
Begitu pula berkaitan dengan kualitas tidur. Jika bayi tidur terpisah, maka ketika ia menangis, diperlukan proses yang lebih panjang untuk menenangkannya. Sang ibu harus bangun dari kasurnya, menuju ranjang bayi, lalu menenangkannya hingga si kecil tertidur lagi, baru ia bisa kembali ke tempat tidurnya. Coba bandingkan jika ibu dan bayi tidur berdekatan.
Hasil Penelitian
Beberapa manfaat tidur berdekatan dengan bayi dalam satu kasur sebenarnya disimpulkan dari ribuan penelian yang melibatkan ribuan ibu dan bayi, baik yang berlangsung di laboraturium penelitian, maupun berdasarkan angket dan survey.
Ketika ibu tidur bersama bayinya, maka posisi yang paling banyak ditemui adalah berhadap-hadapan, wajah bayi berhadapan dengan wajah sang bunda, dalam jarak yang sangat dekat. Walaupun bayi sesekali berguling menjauh, biasanya ia akan berguling kembali ke hadapan ibunya. Dan ketika ini terjadi, ikatan emosional yang luar biasa terbentuk diantara mereka berdua. Sebuah proses unik yang bahkan ilmu pengetahuan modern pun sulit untuk menjelaskannya 
Namun demikian, ada beberapa kenyataan menarik dalam ‘ritual’ ini:
Pasangan ibu dan bayi yang tidur bersama, ternyata memiliki ritme yang sama dalam banyak hal; ritme napas yang sama, perubahan gerak yang sama, bahkan ketika salah satunya terbatuk, seringkali yang lain akan ikut terbatuk, dan ini dilakukan tanpa terbangun.
Bayi akan menyusu ASI lebih sering dibandingkan jika ia tidur terpisah, namun uniknya hampir seluruh ibu menyatakan bahwa tidur mereka cukup. Ini menggambarkan betapa kuatnya ikatan mereka berdua, sehingga proses menyusui pun berjalan dengan alami, dan ini bisa berjalan dengan baik walaupun di alam bawah sadar.
Bayi yang tidur bersama ibunya biasanya akan menggunakan posisi terlentang atau miring, dan hampir tidak pernah tengkurap. Ini tentu saja mengurangi resiko sulit bernapas ketika tidur.
Keduanya akan sering bersentuhan, sehingga semakin menguatkan rangsangan positif untuk sang bunda dan juga bayinya.
Tips Aman Tidur Bersama Bayi dalam Satu Kasur
1. Secara normal, setiap orang akan bereaksi dalam tidurnya ketika ia menghimpit sesuatu. Tubuhnya akan menyesuaikan agar posisinya nyaman, dan ini berlangsung ketika ia sedang tertidur. Namun demikian, jika Anda orang yang ekstra gemuk dan sedang hilang kesadaran, tentu saja jangan tidur bersama bayi Anda!
2. Siapkan perlak dan popok yang cukup
3, Sebagian pasangan meletakkan bayi di tengah-tengah, antara mereka berdua. Namun bagi sebagian yang lain, bayi diletakkan di posisi yang bersebelahan dengan ibunya. Jika demikian, maka sebaiknya Anda merapatkan kasur ke dinding untuk menghindari bayi terjatuh dari kasur.
4. Jangan melakukannya di sofa atau kasur air, karena justru bisa berakibat negatif
5. Tidur bersama dengan bayi HANYA untuk ayah dan bundanya, bukan untuk selain mereka (apalagi pengasuh).
Tidur bersama bayi Anda dalam satu kasur memang bukan untuk semua orang, tapi lebih kepada pilihan dan gaya masing-masing keluarga. Sebagian besar memilih menunggu hingga bayinya berusia 6 bulan untuk memulainya. 
Sumber : tipsbayi

Mitos & Fakta Seputar Kulit Bayi

Jangan kuatir melihat kulit bayi newborn yang tidak mulus. Berikut mitos yang beredar dan faktanya.
1. Bercak merah di pipi.
ini bukan disebabkan oleh cipratan ASI. Jadi jangan hentikan pemberian ASI pada bayi. Kulit kering, bercak kemerahan, dan gatal yang muncul di kedua pipi adalah dermatitis atopi (eksim susu) yang disebabkan karena makanan, faktor keturunan, keringat, atau alergi debu.
2. Ruam popok. 
Mitosnya, popok sekali pakai (pospak) adalah solusi untuk ibu yang sibuk karena bisa dipakai lama dan tidak perlu menggantinya berulang-ulang. Tasi sesungguhnya, pospak tidak bisa dipakai dalam jangka yang terlalu lama (lebih dari 3 jam) karena bisa mengakibatkan uam popok karena pemakaian popok yang terkontaminasi dengan urin/BAB dalam waktu lama. Ciri-cirinya muncul bintik-bintik berwarna merah dan terasa amat gatal, peradangan dan lecet pada bagian bokong dan lipatan paha.
3. Tanda lahir/Toh (Hemangioma). Mitos mengatakan tanda lahir pada kulit bayi merupakan rejeki dan karenanya mesti dipelihara. Padahal kondisi ini sebenarnya tumor jinak yang diakibatkan karena pertumbuhan pembuluh darah yang berlebihan dan bukan mustahil justru membuat balita merasa minder. Ada dua macam tanda lahir, strawberry hemangioma yang berwarna merah dan yang berwarna kebiruan, disebut kavernosum heamngioma.
4. Kerak pada kulit kepala. Air kelapa, sering dianggap sebagai minuman wajib bagi ibuhamil bila ingin anaknya terlahir “bersih”, bebas dari kerak kepala. Padahal kerak di kepala bayi terbentuk karena terlalu aktifnya kelenjar minyak akibat dari pengaruh hormon ibu. Kondisi ini disebut juga dengan dermatitis seboroik, biasa terjadi pada anak. Bahkan dialami sekitar 50% bayi yang baru lahir. Seiring dengan bertambahnya usia bayi, kerak ini akan menghilang dengan sendirinya
Sumber : ayahbunda

Friday, February 6, 2015

List Perlengkapan Baby untuk Travelling

 
pic : thefamilyannex.org

Travelling bersama si kecil bagaikan memindahkan isi rumah ke tempat tujuan. Rasanya semua perlengkapannya penting dan perlu dibawa. Benarkah demikian?

Bayi365 mencoba merangkum perlengkapan apa saja yang perlu dibawa saat berlibur bersama si kecil. Tapi semua tergantung usia dan kebiasaan si kecil, juga destinasi liburan, apakah di tempat tersebut masih mudah mencari barang kebutuhan si kecil, jika iya, tentunya lebih sedikit perlengkapan yang perlu dibawa. Moms bisa memilah-milah mana yang perlu dan tidak untuk si kecil.

(Barang-barang berikut tempatkan terpisah dalam 1 tas kecil yang mudah dibawa, misalnya backpack/selempang)

  1. Tisu basah & kering ukuran travel pack (hemat tempat, dapat dibeli lagi ukuran besar jika sudah sampai di tempat tujuan)
  2. Pampers secukupnya untuk di perjalanan
  3. l set baju ganti (bisa lebih tergantung lama perjalanan)
  4. Jaket, Topi & kaos kaki (bisa langsung dikenakan saat berangkat
  5. Bantal Leher / bantal kecil membuatnya lebih nyaman saat tidur
  6. Earmuff (jika pergi ke daerah dingin / untuk di dalam pesawat saat si kecil tertidur sehingga tidak berisik)
  7. Kain serbaguna ukuran sedang (bisa digunakan untuk berbagai keperluan, semisal minuman tumpah / ingin membaringkan bayi tapi tidak ada tempat khusus / alas bermain / makan dll)
  8. Botol minum berisi air secukupnya
  9. Makanan / cemilan. Jika si kecil sudah MPASI, boleh membawa cemilan supaya tidak lapar. Hindarkan memberi makan di perjalanan (kecuali jarak jauh), sebaiknya memberi makan sebelum berangkat atau sesampainya di tujuan, untuk menghindari kotor dan repot selama di perjalanan, juga menghindari si kecil muntah atau tersedak. Jika membawa beberapa macam makanan, kemaslah dalam satu tempat supaya mudah diambil. Jika membawa makanan berat, jangan lupa membawa sendok cadangan.
  10. Kantong plastik
  11. Sufor dan perlengkapannya. Termos, botol susu, Sufor yang sudah diisi di tempatnya, atau jika ada, bawalah model sachet yang sekali seduh sehingga lebih praktis.
  12. Nursing cover, bagi yang menyusui.
  13. Susu UHT dan wadahnya. Jika si kecil sudah minum susu UHT, jangan lupa bawa sedotan lebih untuk cadangan seandainya kotor/jatuh. Wadahnya untuk mencegah susu tumpah2 sehingga mengotori baju si kecil dan sekitarnya
  14. Disposable Bibs (Slabber yang sekali pakai buang, sehingga tidak perlu repot mencuci jika slabber si kecil kotor terkena makanan. Bisa juga menggunakan slabber plastik/silicon yang cukup di lap saja jika kotor)
  15. Mainan (jenisnya tergantung si kecil. bisa berupa buku cerita / bergambar, mainan genggam, boneka kesayangan, dll. Pilihlah yang praktis, hemat tempat, dan tidak terlalu berisik dan bisa membuat si kecil tenang. Jangan membawa mainan yang memungkinkan ia bergerak aktif seperti mobil2an. Membawa 2 macam mainan juga ide bagus, salah satunya mainan kesayangan, dan satu lagi mainan yang belum pernah dilihat sebelumnya, jadi ia akan tertarik dan menghabiskan banyak waktu sibuk dengan mainan barunya. Seandainya ia tidak suka, setidaknya kita masih memiliki cadangan mainan kesayangannya)
  16. Gadget + chargernya (untuk hiburan jika si kecil sudah bisa bermain / nonton video/lagu, pastikan baterai sudah terisi penuh saat berangkat)
  17. Kamera (bisa menggunakan HP, untuk mengabadikan momen liburan si kecil)

Thursday, February 5, 2015

Anak Susah Tidur di Malam Hari? Coba Lakukan Hal Berikut

www.slate.com
 Anak perempuan saya (12 bulan) selalu tidur pukul 11 malam ke atas. Masalahnya, ia baru bangun pukul 10.00-11.00 besoknya. Bagaimana cara mengubah pola tidurnya?
Anak batita sering bikin tercengang. Mereka menangkap informasi dengan cepat, dan merekamnya dengan super canggih. Perkembangan psikososial dan intelektualnya amat pesat. Tidak jarang, kondisi ini turut berperan pada pola tidur anak. Apa artinya, sih?
Pada usia ini, anak tahu kalau malam hari adalah waktu yang sangat berharga karena papa dan mama ada di rumah. Ia pun mengatur jadwal tidurnya semalam mungkin agar bisa bermain dengan orangtuanya. Bahkan, ia merasa cemas kalau tidur terlalu awal. Jangan-jangan papa dan mama akan ’menghilang’.
Idealnya sih, bayi tidur tidak lebih lambat dari pukul 8 malam, dan tidur selama 10 jam sehari. Jadi, bagaimana menata pola tidurnya?
  • Jangan biarkan ia bangun terlalu siang. Pukul enam pagi, bukalah semua jendela dan biarkan kamar terang benderang dan sinar matahari masuk. Ajak si kecil keluar, beri ASI, lalu jalan-jalan di sekeliling rumah. Awalnya, ia akan mengamuk. Tetapi, setelah beberapa hari, ia akan terbiasa, kok.
  • Jangan tidur terlalu dekat dengan waktu tidur malam.  Sebaiknya, kebiasaan tidur pukul 18.00-19.00 dihapuskan saja. Juga, lebih baik ia tidur selama satu jam antara pukul 10.00-11.00 dan satu jam lagi antara jam 15.00 –16.00.
  • Buat ritual tidur. Pukul 19.30 cuci kaki, cuci tangan, gosok gigi, plus ganti baju. Bacakan buku cerita sambil dipijat. Setelah 30 menit, redupkan lampu dan semua orang tidur. Bila ia terus bermain, ya biarkan saja dan jangan bereaksi. Jika ia menangis, bujuklah dan kembali ’tidur’ (pejamkan mata). Percayalah, anak sangat cerdas. Ia akan cepat belajar dan menyesuaikan diri. Yang penting, butuh konsistensi dan kesamaan sikap dari kedua orang tuanya. Minimal dibutuhkan waktu 2 minggu untuk membuat ritme tubuhnya kembali stabil.

sumber : parenting.co.id

Tuesday, February 3, 2015

Tips Mengenalkan Warna Pada Balita

pic : www.funathomewithkids.com

Baca juga : Manfaat mengenal warna

Berikut tips dan cara menarik mengenalkan warna pada si kecil :

  • Melalui kegiatan mandi atau bermain air. Berikan beberapa tetes pewarna makanan pada air di sebuah wadah atau bak mandi mereka. Sertakan juga beberapa mainan mereka yang mempunyai warna yang sama dan sebutkan. Misal: Wah, airnya berubah jadi warna biru ya de.. warnanya sama ya, dengan warna handuk ade. Warnanya biru juga. Boneka ade juga warna biru ya…
  • Setelah beberapa warna dikenalkan, berikan permainan mencocokkan warna menggunakan benda yang ada di sekitar rumah, misal lego. Tunjukkan  benda merah sambil letakkan di depannya, lalu biru dan kuning. Lalu berikan benda berwarna merah dan minta si kecil letakkan di dekat benda yang berwarna sama. Dengan demikian, orang tua dapat mengetahui sejauh mana anak mengenal warna-warna yang diberikan.
  • Nyanyian yang gembira juga dapat digunakan untuk mengenalkan warna. Setiap kata-kata yang menyebutkan warna, sambil tunjukkan warna yang dimaksud dengan menggunakan kertas berwarna. Seperti lagu ‘Pelangi..pelangi” , “Bendera Merah Putih” dan lain sebagainya.
  • Gunakan waktu bermain di rumah sebagai sarana memperkenalkan anak melalui berbagai stimulus. Bermain ‘ finger paints’ di kertas koran,atau mendekor kamar menggunakan warna yang mereka pilih dan diganti setiap beberapa waktu. Mengikutsertakan mereka dalam kegiatan memasak sambil menanyakan warna wortel atau brokoli yang dipotong, atau juga memberi warna di makanan mereka.
  • Kegiatan sehari-hari di rumah dapat digunakan sebagai kesempatan untuk memperkenalkan warna  pada si kecil. Ketika membiarkan si kecil memilih baju, kita dapat bertanya” Ade, hari ini mau pakai baju warna apa? Oh, Ade mau pakai baju warna merah ini ya? Kalo celananya yang biru ini?” . Dengan pembiasaan ini akan membantu si kecil memilih dan memadupadankan pakaian secara mandiri.
  • Berjalan-jalan di luar rumah merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengenal warna. Gunakan kegiatan outdoor sebagai pengalaman bereksplorasi dengan warna. Menyebutkan nama benda yang dillihat bersama dengan warnanya. Rumput hijau, lampu merah, tiang putih, langit biru, batu hitam, mobil biru.  Setelah beberapa saat, tanyakan benda apa saja yang ia lihat berwarna biru, atau tanyakan warna mobil yang parkir di sebelah mobilnya.
  • Jika ingin mengenalkannya dengan suatu warna baru, gunakan satu hari khusus untuk mengulang-ulang warna itu. Sehingga ia lebih cepat menghafal dan tidak tertukar dengan yang lain.
Tips untuk orangtua

  • Mengenalkan dan mengajarkan warna pada si kecil sebaiknya dilakukan secara bertahap. Kemampuan si kecil dalam menerima suatu informasi baru masih sangat terbatas. Walaupun hal ini akan berkembang sejalan dengan usianya, namun pemberian informasi secara bertahap dalapat membantu pemahaman yang lebih mendalam. Kenalkan satu warna setiap minggunya (bisa lebih cepat tergantung kecepatan anak menangkap dan mengerti suatu warna).
  • Suasana bermain yang menyenangkan penting untuk membangun keingian anak untuk belajar dan bereksplorasi. Berhentilah ketika anak sudah merasa lelah. Bila si kecil merasa nyaman dalam memepelajari sesuatu maka proses belajar mereka dapat berjalan lancar.
  • Bila si kecil salah menyebutkan warna, misalnya ungu menjadi biru, jangan menyalahkannya. Sebaliknya, beritahu nama warna yang benar dengan cara yang menyenangkan.
sumber : disini dan disini
edited by Bayi365


Manfaat Balita Mengenal Warna

www.hdwallpapers.in
Warna dapat dikenalkan pada si kecil sejak mereka usia dini. Ketika si kecil baru lahir, ia hanya mengenal warna hitam dan putih, kemudian berkembang menjadi warna hijau dan merah. Di usia 2 bulan, ketika semua reseptor warna di mata mereka telah berfungsi, saat itulah mereka mulai melihat sekeliling penuh dengan warna. Saat inilah pengenalan terhadap warna dapat dimulai dan akan lebih intensif setelah mereka usia di atas 1 tahun ketika mereka sudah dapat memberikan respon. Anak yang perkembangannya normal, biasanya sudah bisa mengenal perbedaan warna sejak usia 18 bulan. Namun umumnya mereka mulai memberi respon lebih baik pada 2 tahun. Pada masa itu ia mulai mengenali persamaan dan perbedaan bentuk, ukuran, dan tekstur. Maka pada usia itulah, pengenalan dan pengetahuan warna perlu dilakukan. Sehingga, ketika usianya tiga tahun, anak tidak salah lagi jika menunjuk atau menyebut warna tersebut.

Mengenalkan warna pada si kecil membawa banyak manfaat, diantaranya :
  1. Dapat  membantu anak  melihat dunia secara utuh, lengkap dengan pernak-perniknya. Dengan mengenal hal-hal di sekelilingnya, si kecil akan lebih nyaman dalam bereksplorasi dan belajar di lingkungannya.
  2. Warna dapat digunakan untuk memudahkan kita mengajarkan konsep-konsep yang penting untuk mereka. Dengan warna-warna yang atraktif, si kecil akan lebih semangat dalam proses belajarnya. Seperti mengenalkan konsep ukuran dan bentuk dengan menggunakan warna-warna terang. Contoh: kelereng merah dan bola merah yang memiliki warna sama namun berbeda ukurannya. Dengan mengajarkan melalui permainan, sekaligus juga melatih kemampuan motorik dan koordinasi mata-tangan.
  3. Mengajarkan disiplin pada anak dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan melalui warna. Dengan warna, penerapan disiplin dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan tidak menakutkan bagi anak. Seperti bila di dalam rumah, si kecil boleh bermain bebas di lantai karet berwarna biru, namun bila di lantai berwarna putih, semua mainannya harus rapi.
  4. Mengasah rasa estetika anak melalui perpaduan warna-warna. Lukisan, foto dan pemandangan adalah media-media yang dapat  digunakan sebagai latihan si kecil mengapresiasi warna. Dengan jiwa seni yang berkembang baik, mereka dapat lebih peka dalam menghargai karya-karya seni orang lain.
  5. Anak dapat berlatih mengungkapkan emosi melalui warna sebagai simbol, seperti misalnya warna-warna terang untuk mewakili perasaan mereka yang sedang gembira atau mengungkapkan perasaan mereka dengan memakai perumpamaan ‘feeling blue’. Bila si kecil terbiasa untuk mengungkapkan emosi dengan cara yang baik, kelak anak akan tumbuh menjadi pribadi yang sensitif dan menghargai perasaan orang lain sehingga kecerdasan emosi mereka akan berkembang baik.
Bagaimana cara mengajarkan warna pada balita ? Klik disini untuk info lebih lanjut.


sumber : disini dan disini
edited by Bayi365

Balita Belajar Mengenal Warna, Mulai dari mana?

 
pic: wallpaperfo.com

Mengenalkan warna pada si kecil sebenarnya mudah. Moms harus memulai secara bertahap dan konsisten diulang setiap hari. 

Mulai dari mana?  
Mengenalkan balita pada warna dimulai dengan warna-warna primer, yaitu merah, kuning dan biru. Setelah itu, baru mengenalkannya pada warna-warna turunan tiga warna tersebut, seperti hijau, merah muda, oranye dan lain-lain.

Moms dapat mengajarkan warna pada si kecil dengan cara yang mudah diterima dan menyenangkan, misalnya :

Pertama, biarkan si kecil memegang, mengalami, dan memanipulasi benda aneka warna. Misalnya mengenalkan warna merah sambil membiarkannya memegang buah apel, dan sebagainya.

Kedua, melalui pakaian yang ia kenakan. Dengan cara ini, ia tidak hanya bisa mengingat warna, tetapi juga bisa menghayati warna-warna dengan baik.

Ketiga, Moms bisa mengajaknya belajar warna saat bermain puzzle atau playdough, mewarnai dengan krayon, atau mengenalkan obyek-obyek di buku yang sedang dibaca. Buku-buku yang colorful akan mempermudah ia belajar, tapi ingat jangan pilih buku yang terlalu ramai dan penuh objek, bisa jadi ia sulit terfokus karena banyaknya objek dan warna dalam satu halaman.

Keempat, perkenalkan ia dengan lagu-lagu anak seperti Balonku Ada Lima, Pelangi, Lihat Kebunku, atau Kucingku Belang Tiga. Anda bisa sambil menunjukkan gambar-gambar yang sesuai dengan tema lagu, untuk lebih memudahkan balita mengingat.

Tips lebih lengkap untuk mengenalkan warna pada si kecil, bisa dilihat disini.


sumber : disini dan disini
edited by Bayi365

Cara Ampuh Mengembalikan Selera Makan si Kecil


pic : thinkstock
Kehilangan nafsu makan pada anak diakibatkan dari beberapa hal. Salah satunya adalah sakit, mulut yang terasa pahit hingga infeksi tenggorokan bisa jadi pemicunya. Namun setelah kesehatan si kecil membaik, Moms harus kembali merangsang nafsu makan si kecil.

Saat masa pertumbuhan, anak memerlukan sumber enrgi yang cukup. Jika mengalami kehilangan nafsu makan bisa berakibat pada penurunan berat badan. Untuk itu perlu cara untuk mengembalikan nafsu makan si kecil. Berikut cara-cara yang bisa dicoba.

1. Berikan Yoghurt
Saat sakit, si kecil akan kehilangan banyak cairan. Yoghurt yang terasa manis dan bertekstur kental ini, bisa diberikan pada si kecil. Karena diketahui dapat meredakan tenggorokan yang sakit dan memberikan cukup nutrisi.

2. Jadikan Makanan Sebagai Mainan
Buatlah waktu makan si kecil menjadi hal yang menyenangkan. Menyiapkan pizza bentuk wajah atau nasi berbentuk boneka dan puding bentuk bunga, membuat sie kecil jadi senang. Memainkan makanan juga semakin seru dan meningkatkan nafsu makan si kecil.

3. Berikan Camilan
Si kecil juga butuh camilan sehat. Jika si kecil suka rasa manis berikan saja lima atau enam porsi kecil camilan setiap hari. Mencoba makanan lain membuatnya semakin senang dan nafsu makan bisa bertambah.

 4. Berikan Makanan Porsi Kecil
Kombinasi makanan perlu diberikan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Jika si kecil sedang mengalami kurang nafsu makan, Anda bisa berikan berbagai makanan dalam porsi kecil.

sumber : food.detik.com

Monday, February 2, 2015

[REVIEW] Cloth Diapers : Bumgenius, Eugine Baby

Note : Review didapat langsung dari user.Harga tidak dicantumkan, bisa langsung googling ke web masing-masing untuk mengetahui harga terbaru. Foto yang tertera hanya sampel dari berbagai varian yang ada. Untuk melihat real pic dari user yang mer-review, silahkan klik link sumber di bawah

BUMGENIUS
pic : theadequatemother.wordpress.com
  • Cepet keringnya kalau dicuci dan daya serapnya bagus, sedikit di atas Rumparooz (beberapa orang bilang Rumparooz lebih nyerap dari Bumgenius).Dipake sampai 5 jam juga nggak tembus dan kalau bayi BAK (buang air kecil), inner-nya nggak sebasah/lembab Rumparooz.
  • Secara material, inner dan insertnya lebih lembut rumparooz dan Bumgenius juga nggak punya inner gusset seperti halnya rumparooz. Review Rumparooz bisa dilihat disini
  • Selain itu, Cover Bumgenius terbuat  dari bahan PUL yang agak kaku dan model snap-nya memiliki tiga setelan ukuran yang bisa diatur dari kancing-nya.
  • Sekilas Bumgenius keliatan gede.
  • Dari segi motif, pilihannya nggak se’lucu’ merek lain.
  • Memasukkan insert ke dalam cover lumayan mudah. Meskipun kadang bagian belakang cover terlipat ke arah luar karena insert yang menyembul.
  • Waktu membeli Bumgenius yang model Snap (pake kancing), dapat 1 cover, 1 insert pendek (yang lebih tipis) dan 1 insert panjang (yang lebih tebal)
EUGINE BABY MINKY
eugine baby
  • Ini clodi buatan lokal yang diklaim premium sehingga harganya lebih mahal dari clodi lokal lainnya (tapi lebih murah dari clodi impor).
  • Covernya dari bahan bulu (cenderung mirip dengan Blueberry minky — namanya aja sama-sama pake ‘minky’).
  • Daya tahannya lumayan. Bisa sampai 5 jam.
  • Bagian inner dari cover nggak selembut clodi impor tapi lebih lembut dari clodi lokal lain.
  • Modelnya Snap dengan tiga pengaturan ukuran.
  • Bagian paha ada semacam inner gusset juga untuk menahan BAB.
  • Beli satu paket dapat 1 cover, 1 insert yang panjang berbahan kaku dan agak kasar serta 1 insert pendek yang bahannya lebih lembut.
Special Thanks to Mom Citra. Review lengkap klik disini

Sunday, February 1, 2015

[Review Baby Carrier] Boba Wrap, Beco Gemini, Ergo Baby Carrier


BOBA WRAP

pic: babyslingsandcarrier.com

"Dari segi kenyamanan, nyaman banget buat Ade. Ada masa-masa di mana kalo ngantuk Ade, suka rewel dan nggak mau nyusu. Digendong sama Ayah pake sleepywrap ini, bisa langsung tidur. Kayaknya pules banget deh.

Posisi gendong juga mantep dan ngga berat sama sekali. Cuma kadang-kadang, suka ngeri bagian leher kayak nggak tertopang seluruhnya. Kalau lagi aktif, Ade kan suka tengadah tiba-tiba dengan punggung melengkung ke belakang. Kelihatannya bahannya strecth tapi yang nahan leher banget gitu.

Sleepywrap ini lebih lentur dan kuat, bagian paha Ade juga nggak merah sama sekali (dibanding merk sebelumnya).

Tapi bahannya yang panjaaang banget itu jadi kurang praktis. Masukin Ade ke dalam gendongan juga agak sulit."


                             BECO GEMINI

pic : www.theportablebaby.com

"Secara keseluruhan, Beco ini cukup praktis dan terlihat sturdy. Motifnya lucu dan Ukurannya pas untuk Ade yang masih mungil. Cara pakainya juga banyak. Bisa bayi ngadap depan, ngadap belakang, gendong samping dan gendong belakang. Bagian lehernya bisa nopang leher bayi dengan baik. Selain itu, bagian penopang pantatnya juga keliatan kuat.

Terus, apa karena desainnya yang ‘sturdy’, jadinya nggak ‘lentur’. Sulit untuk gendong sambil duduk. Apalagi kalau duduknya agak miring. Lalu bukanya susaaah banget. Carrier ini ada pengaman berupa ‘tombol’ untuk bukain ‘ceklekan’ di pinggang. Itu keraaaas banget. Sampe bercucuran keringat tiap buka. Kalau Ade dikeluarin dari gendongan, talinya bakal klewer-klewer. Jadi kalau dipakai sambil jalan takut kesandung tali dan kotor jadinya.

Masukin Ade ke dalam gendongan nggak seribet ngeluarinnya. Tapi ceklekan samping juga rada keras.

Kalau di dalam gendongan sih, Ade kayaknya nyaman. Apalagi kalau lagi bosen, digendong ngadep depan, Ade seneng banget karena bisa melihat dunia lebih luas."

                      ERGO BABY CARRIER
pic : store.ergobaby.com
"Gendongnya enak. Nggak bikin cape. Paling penting, bisa duduk sambil gendongin Ade.

Ngelepasin gendongannya juga jauh lebih gampang daripada Beco. Nggak aman dong? Eh, jangan salah. Ada pengaman ‘ceklekan’nya juga kok. Tapi dia bentuknya kayak karet penahan supaya nggak lepas. Beda dengan Beco yang bentuknya tombol super keras itu.

Emang sih, nggak bisa digendong madap depan dengan carrier ini. Tapi toh gendongan madep depan juga nggak boleh lama-lama."

Special Thanks to Mom Citra. Review lengkap klik disini

Friday, January 30, 2015

Cloth Diapers A-Z : Tips & Trik Untuk Pemula

pic : viewalongtheway.com

Memutuskan untuk beralih ke Clodi? Bingung harus mulai dari mana ? Simak tips berikut, Moms!

  1. Pelajari jenis-jenis clodi. Clodi apa yang cocok untuk newborn, infant hingga toddler untuk toilet training. Ada clodi dengan One Size, ada pun varian lainnya dengan Multi-Size sesuai berat badan dan usia bayi saat itu. Jenis clodi sendiri banyak macamnya. Untuk mengetahui macam-macam Clodi bisa dilihat disini.
  2. Jangan membeli clodi dengan merk yang sama dalam jumlah banyak sekaligus. Untuk pemula, cobalah satu demi satu merk terlebih dahulu. Karena bisa saja ternyata cutting tidak cocok atau bahkan alergi terhadap material tertentu. Jika sudah cocok, baru putuskan untuk menggunakan merk apa.
  3. Pastikan clodi yang dipilih nyaman untuk anak dan sesuaikan dengan kebutuhan. Pastikan mengganti setiap 4 jam sekali dan jika sudah terkena pup. Untuk malam hari sebaiknya tidak lebih dari 8 atau 9 jam. Berikan kulitnya waktu sesaat untuk bernafas dengan selingan celana pop/celana dalam terutama saat berada dirumah.
  4. Jika ingin lebih berhemat, belilah clodi lokal / clodi second atau buat clodi sendiri. Tips membuat clodi sendiri bisa dilihat disini dan disini.
  5. Atur manajemen waktu penggunaan clodi. Dengan demikian bisa membantu Moms memutuskan berapa clodi yang dibutuhkan. Apakah clodi hanya untuk di malam hari dan bepergian saja sebagai pengganti pospak, atau full digunakan sepanjang hari. Contoh perhitungan pemakaian clodi bisa dilihat disini.
  6. Ikuti petunjuk cara pencucian dan perawatan clodi. Bisa dibaca disini. Dengan demikian, clodi bisa dipakai lama bahkan dilungsurkan ke calon adiknya nanti.
sumber :  http://theurbanmama.com
edited by Bayi365


Cloth Diapers A-Z : Clodi VS Pospak


pic : unexpectant.com
Berikut perbandingan serta keuntungan dan kerugian penggunaan Cloth Diaper dibanding Disposable Diapers / pospak.  
sumber : parenting.com

Keuntungan :
  • Menghindari Alergi. Penggunaan clodi akan mengurangi risiko alergi kulit bayi. Alergi yang disebut diaper rash ini umumnya terjadi karena gesekan bahan disposable diapers (pospak) ke kulit bagi. Clodi menggunakan bahan yang alami dan lebih lembut serta akan lebih sering diganti saat sudah basah.
  • Toilet Training. Menggunakan clodi akan membantu Moms untuk mengajari toilet training lebih mudah saat ia besar nanti. Selama toilet training, anak yang terbiasa menggunakan clodi akan lebih mudah menyadari celananya basah dan perlu ke kamar mandi daripada anak yang biasa menggunakan disposable diapers.
  • Hemat Biaya. Clodi terbukti menghemat lebih banyak biaya karena sifatnya yang dapat dipakai berulang kali dengan dicuci. Selain itu, sekalipun bayi semakin bertumbuh besar, ukuran clodi dapat disesuaikan sehingga tak perlu membeli clodi yang baru. Perhitungan biaya penggunaan clodi bisa dilihat disini.
  • Tidak Mengandung Bahan Kimia. Salah satu alasan banyak orang tua di dunia memilih clodi untuk bayinya adalah clodi tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi kulit bayi.
  • Kenyamanan. Bahan clodi yang umumnya terbuat dari kain katun memberikan kesempatan kulit bayi untuk bernafas, sehingga bayi terhindar dari alergi.
  • Ramah lingkungan, dan mengurangi sampah karena pemakaian pospak.

Kerugian : 
  • Perlu mengeluarkan biaya cukup besar di awal pembelian clodi.
  • Pencucian dan perawatan yang lebih menyita waktu dibanding pospak yang tinggal dibuang.
  • Pemakaian clodi terkadang terlihat bulky dan kurang sesuai anatomi bayi ketimbang pospak.
sumber : vemale.com
edited by Bayi365

Cloth Diapers A-Z : Clodi, Hemat atau Boros?


pic : peapods.com

Baru di dunia per-clodi-an ? klik disini

Memang, pada awalnya pengeluaran terasa membengkak untuk membeli clodi dibanding pospak. Tapi ingatlah, ini investasi jangka panjang. Mari kita bandingkan.

Pemakaian pospak

 
Dengan perhitungan MINIMAL, jika sehari menggunakan 2 pcs saja (2x ganti di malam hari saja, atau sekali di siang hari jika bepergian, sekali waktu tidur). Harga pospak paling murah saat ini adalah Rp 2000,-. Maka uang yang kita habiskan untuk membeli pospak selama setahun adalah
2 pcs x 365 hari x @ Rp. 2.000,- = Rp 1.460.000,-
Bila si kecil memakai pospak dalam 2 tahun maka para perlu mengeluarkan :

Rp 2.920.000 (tdk memperhitungkan kenaikan harga). 
Kalau 3 tahun (karena anak yang memakai pospak biasanya lulus toilet training lebih lambat) menjadi Rp. 4.380.000

Pemakaian Clodi

Kalau memakai clodi dengan siklus cuci setiap hari maka kita membutuhkan kurang lebih 5 clodi (dengan asumsi anak ganti popok setiap 3-4 jam) dan dirumah diberi selang waktu bernapas tanpa clodi (hanya memakai celana saja).
Jika pencucian di malam hari, berarti keesokannya (hari kedua) dianggap perlu 5 clodi baru. Dan hari ketiga kembali menggunakan clodi hari pertama yang sudah kering.
Jadi diasumsikan 10 clodi, anggaplah ditambah cadangan 5 clodi mengantisipasi clodi belum kering atau terkena poop sehingga perlu lebih. Jadi total 15 clodi.
Harga clodi lokal ambil rata-rata Rp 80.000,-. Maka kita hanya perlu mengeluarkan uang 15 pcs x Rp. 80.000,- = Rp 1.200.000,- saja. Dan clodi bisa digunakan sampai 2 tahun tergantung pemakaian dan perawatan, juga bisa dilungsurkan untuk calon adiknya nanti.

Lebih ekonomis bukan? 


Baca juga : Keuntungan Menggunakan Clodi

Kembali lagi perhitungan ini hanya gambaran saja. Semua tergantung kondisi, misalnya :

  • Kapan penggunaan clodi, apakah hanya malam hari, atau sepanjang hari?
  • Clodi merk apa yang digunakan dan berapa harganya?
  • Mau pakai jenis clodi one size atau mengikuti perkembangan usia?
  • Selang waktu pencuciannya, apakah setiap hari, atau 2 hari sekali?
Tentunya semua mempengaruhi perhitungan untung rugi serta berapa clodi yang perlu dibeli. Jangan lupa perhitungkan cuaca , karena di musim hujan tentu clodi lebih lambat keringnya. 


So, mari berhitung dan tentukan mana pilihan Mommies! 

by Bayi365

Thursday, January 29, 2015

Mengenal Jenis-jenis Gendongan dan Plus Minus-nya


www.blisstree.com
Babywearing is the practice of wearing or carrying a baby in a sling or in another form of carrier. (wikipedia)
Hal yang paling disenangi bayi pastinya adalah digendong. Ya, terutama oleh ibunya. Namun jika si bayi menangis dan minta digendong hampir sepanjang hari, tentunya Moms bingung karena tidak dapat melakukan hal lain. Oleh sebab itu, konsep babywearing mulai berkembang hingga muncul berbagai tipe gendongan. 
Berikut ini berbagai tipe gendongan atau yang lebih dikenal dengan Baby Carrier, yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. 
Disini akan dibahas model utama dan yang umum digunakan saja ya Moms, sebenarnya masih ada lagi beberapa jenis gendongan, akan ditambahkan kemudian ya..

SELENDANG / KAIN JARIK. Cocok untuk menggendong bayi sejak ia lahir hingga usia 2 tahun. Paling nyaman untuk digunakan di rumah, namun tak apa juga sesekali dipakai saat bepergian. Selendang atau kain gendong batik sudah lama menjadi favorit para ibu –walaupun kainnya tergolong tipis namun kuat dan terasa sejuk ketika dikenakan. Kini selendang gendong tampil dalam beragam motif, bisa Moms sesuaikan motifnya dengan busana. 

Plus

  • Mudah dikenakan, hanya membentuk simpul di pundak.
  • Berupa kain tipis ringkas sehingga mudah masuk dalam tas untuk dibawa bepergian.
  • Mudah dibersihkan dan perawatannya tidak sulit, cukup cuci dengan mesin cuci, beres!
Minus
  • Beban hanya tertumpu pada satu pundak, sehingga Anda cepat lelah dan satu sisi pundak terasa sangat pegal akibat beban tidak menyebar merata.
  • Bila belum terbiasa menyimpulnya, gendongan bisa jadi tidak kencang, mudah terlepas. Posisi bayi terlalu ke bawah, atau justru terlalu tinggi, membuat bayi tidak nyaman dan akhirnya rewel. 
 ***
RING SLING. Model ini sedikit banyak mirip dengan model gendongan selempang.  Model Ring Sling merupakan kain selendang yang terdapat 2 buah lingkaran (ring) dari bahan plastik atau besi yang menempel di salah satu ujungnya. Kedua lingkaran itu menggantikan fungsi simpul untuk mengikat gendongan seperti yang biasa digunakan pada gendongan kain jarik. Cocok untuk menggendong bayi sejak baru lahir hingga usia 3 tahun atau berat maksimal 18 kg.

Plus
  • Ringkas, praktis dan bisa sekaligus berguna sebagai apron yang menutupi tubuh saat menyusui.
  • Ring Sling dilengkapi dengan bantalan padding di posisi bahu atau di sepanjang gendongan.
  • Panjang-pendek sling bisa disesuai dengan postur tubuh pemakainya.
  • Mudah digunakan bagi yang tidak pandai membuat simpul pada kain jarik
Minus
  • Beban yang tidak ditanggung merata oleh tubuh,seperti halnya kain jarik
  • Dengan adanya ring, tidak nyaman bila ingin menggendong belakang. Dan jika settingan tidak pas, dan ring jatuh tepat di pundak, terkadang terasa sakit.
 ***
BABY WRAP. Model gendongan ini mirip dengan model gendongan kain jarik konvensional. Perbedaannya adalah kain yang digunakan baby wrap memilki bahan yang lebih elastis. Gendongan ini cocok untuk bayi usia di bawah 1 tahun dan belum memiliki bobot tubuh yang berat. Tidak pas untuk usia di atas setahun karena model ini kurang mendukung untuk menahan berat yang berlebih dibandingkan gendongan bayi model carriers.

Plus 
  • Cukup fleksibel karena bisa menciptakan beberapa cara menggendong. Bisa menggendong model samping yang bertumpu pada satu bahu, model depan yang digantung di kedua bahu, atau pun model gendong samping di pinggul. Jenis ini cocok untuk ibu yang masih menyusui. 
  • Bahan gendongan cukup nyaman, dijamin di kecil akan mudah tertidur. 

Minus
  • Menggunakan model gendongan ini agak sedikit ribet karena harus belajar sebentar untuk menggunakannya. 
  • Karena hanya berbentuk kain panjang , menggunakan gendongan jenis ini memang kurang simple untuk digunakan dan dilepaskan. 
 
pic: www.babygearlab.com

 ***
Soft Structure Carrier / SSC. Model gendongan bayi ini cukup favorit beberapa tahun terakhir. Pada model ini bayi akan ditopang di depan/ belakang dengan posisi seperti duduk. Bayi bisa menghadap ke depan atau pun menghadap ke dalam berhadapan dengan menggendongnya. Cocok untuk menggendong bayi dengan berat mulai dari 4,5 kg sampai 11 kg. Bahannya lembut dan tali gendongan bisa disesuaikan dengan postur tubuh.  Gendongan ini tidak cocok untuk bayi yang baru lahir karena posisinya kurang pas. Moms bisa memilih model gendongan ini ketika si kecil sudah berusia 5-6 bulan atau saat leher bayi sudah mulai kuat.

Plus

  • Terasa lebih ringan, karena terdapat dua tali pada bahu untuk menahan beban dan adanya ikatan di pinggang membawa beban turun di bagian panggul, tidak hanya di pundak.
  • Hands free. Tangan Moms bisa bergerak leluasa sambil mengerjakan hal lain.
  • Gendongan ini cukup nyaman karena si kecil akan terdekap dengan erat dengan ibunya.
  • Bila si kecil memiliki bobot yang cukup berat, gendongan ini bisa digunakan di punggung dan bisa memudahkan beraktivitas.
  • Cocok untuk travelling
Minus
  • Jika kotor, membersihkannya tidak semudah gendongan model kain yang tinggal dicuci seperti biasa.
  • Harganya lebih mahal dibanding gendongan lainnya.
 
pic : www.thecatsite.com

Nah, tipe gendongan mana yang menjadi pilihan Moms? 

Sumber: 
ayahbunda.com, family.fimela.com
dengan beberapa perubahan